Jumat, 19 Agustus 2016

Yesung.

Tadinya sih mau ikut event giveaway salah satu fansite, tapi kepanjangan banget. Jadi mending di-post di sini hahaha.



Awal mula saya menjadi fans Yesung
Saya akui, saya sangat judgemental.  Dulu saya termasuk orang yang akan mencibir saat ‘disuguhi’ kpop, karena penampilan boybands-nya aneh.  Tapi saya suka menonton MV sebuah girlband terkenal karena mereka cantik dan imut.  Awal mula mengenal kpop ya dari girlband.  Kalau soal mengenal SJ, itu terjadinya jauh setelah kenal GB tadi.  Adik saya sering mengurung diri di kamar, menonton variety show Korea dalam laptopnya.  Saya sih nggak pernah peduli.  Sampai suatu hari, liburan panjang tahun 2011. Adik sibuk di kamar dengan laptop dan kpopnya sehingga saya kesepian.  Akhirnya saya mengopi variety korea yang kata adik paling lucu, yaitu Explorer of The Human Body (EHB).  Saya nggak peduli siapa yang ikut di acara itu, yang penting Cuma tontonan baru, hehe.  Akhirnya saya nonton EHB dan memang, hilarious banget acaranya. Suka banget, anak2 SJ kelihatan lugu, polos, bodoh, tapi lucu banget.  Perhatian saya sih malah tercurah ke member lain yang paling menggemaskan menurut saya waktu itu, dan malah, saya sangat sebal sama seorang member SJ yang bernama Yesung.  Dia caper banget, norak, garing, you name it.  Sebal sekali sama dia.  Ganggu banget, gitu.  Nah walhasil selama sekitar 2 minggu saya jengkel sama Yesung dan fokus ke member lain. 
Tapi suatu hari saya entah kenapa browsing-browsing soal SJ, hal yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya.  Mungkin itu karena saya baru saja menonton koleksi MV mereka di laptop adik saya dan saya merasa ‘Wow orang-orang konyol itu, kalau nge-dance kok bisa keren juga ya?  Nggak nyangka’.  Akhirnya saya kepo, buka-buka blog dan saya baca suatu fakta yang saya ingat banget bikin saya kaget.  Blog itu menulis tentang Yesung yang monolid tapi dia tidak operasi plastic untuk mengubah matanya sama sekali, dan bentuk mata asli Yesung sangat indah. Waktu itu saya tahunya semua artis Korea oplas, so saya anggap Yesung ini ‘wow’ banget.  Terus entah gimana, liat foto album jaket Yesung “U”, dan di foto itu dia menatap tajam sekali ke kamera.  Dan sungguh matanya bagus sekali huhuhu.



Oya, waktu saya menonton MV di laptop adik saya itu, saya ingat banget ada seseorang bersuara sangat luar biasa di akhir lagu (ad lib) “Neorago”.  Saya sampai perhatikan baik-baik, dan akhirnya sadar kalau itu adalah si Yesung.  Akhirnya saya yakin dia memang vokalis bagus, tapi tidak tahu kalau dia lead vocal-nya.

Yang membuat saya menyukai Yesung
Nah akhirnya saya tahu kalau si bocah garing nan caper di EHB itu adalah lead vocal yang bener-bener dianaktirikan sama perusahaannya, SM, saya jadi empati sama dia.  Kasihan.  Pantes dia jadi caper di EHB, he desperately had the good reason for it.  Akhirnya, saya yakin kalau saya bisa ngefans sama orang ini, karena mata indahnya, bibirnya yang bagus sekali (saya kinda fetish sama bibir sih), dan kemampuan bernyanyinya.  Maka saya mengucapkan selamat tinggal pada member favorit saya yang lama setelah 2 minggu hahaha. Kalau diringkas ya, partly wajah, partly talent, partly empati.
Saya tipe orang yang suka menganalisa hal-hal yang tidak perlu, dan objek analisa yang saya sukai adalah diri saya sendiri.  Saya sudah menjadi fan Yesung selama 5 tahun, dan selama itu saya memantaunya setiap hari, memikirkan dia sepanjang waktu, dan tidak pernah berpaling pada orang lain (artis kpop lain) sama sekali, sungguh sesuatu sekali, kan? Saya tidak pernah bosan.  Semua orang di sekitar saya merasa hal ini sangat aneh, karena bagi mereka Yesung hanya bersuara bagus saja tapi tidak keren/tampan. Saya pun mulanya heran mengapa saya sebetah itu padanya, tapi setelah menganalisa diri saya sendiri, saya merasa saya tahu alasannya.  Itu karena dia adalah sosok yang sangat jauh dari kata sempurna.  Kadang Yesung bisa sangat absurd, bodoh, pokoknya tidak masuk akal di mata saya.  Misalnya kebiasaan dia begadang, kebiasaannya mengalah (in this case terutama soal waktu peluncuran album), dan keputusan-keputusan dia yang saya rasa kurang tepat untuk popularitasnya.  He needs someone to really lead him with an iron fist, demi kebaikannya sendiri.  Saya sering sekali merasa geregetan sama dia, dan merasa ingin mengaturnya, seolah saya bisa membuat karirnya lebih baik, seperti seorang manajer.  Bagi saya, dia harus lebih serius dalam bernyanyi, tidak boleh malas-malasan nge-dance, dan lebih sering muncul di ranah publik Korea.  He needs maintenance, dan saya adalah tipe high maintenance, suka mengontrol, terutama kalau menyangkut significant other, hehehe.
Malah, kalau sesosok Yesung itu sempurna (seperti seorang 'oppar' tertentu ehem), saya pasti akan dengan cepat bosan padanya. Menyukai orang yang sempurna itu ibaratnya nggak seru, nggak ada tantangannya. Justru karena Yesung tidak sempurna itulah, saya jadi banyak investasi perasaan ke dia hehehe. Nah loh.


Pengalaman & perjuangan menjadi fans Yesung
Yah seperti kebanyakan fans pada umumnya, saya juga mengumpulkan uang untuk membeli merchandise, album, dan nonton konser.  Membeli lightstick berbentuk kura-kura, membeli botol MoBit yang bertutup biru, kipas Yesung untuk donasi, dan membeli sebuah boneka chibi Yesung dengan kostum Mr Simple teaser yang bagus sekali.  Saya pernah ikut lomba menulis FF karena hadiahnya adalah mug MoBit dan untung saya menang.  Jujur saya tidak akan bisa menghabiskan uang sebanyak itu untuk membeli sebuah mug sendiri, hehehe.
Saya bersyukur saya diberi kemudahan untuk melihat Yesung di SS4 Jakarta.  Tapi sayangnya hingga kini hanya itu saja yang pernah membuat saya melihatnya secara langsung.  Saya pernah jatuh sakit cukup lama, masuk rumah sakit selama 2 minggu dan bedrest 2 minggu setelahnya. Dan sayangnya ketika saya bedrest itu datanglah berita KRY concert di Indonesia. Saya dilarang keras oleh keluarga untuk nonton, tapi nekat diam-diam beli tiket dan mengurus akomodasi.  Ketika ayah saya tahu saya dimarahi dan saya jadi tidak berani pergi, karena alasan mereka melarang pun masuk akal.  Saya belum pulih sama sekali bahkan ketika konser akhirnya diselenggarakan, saya masih sakit dan tidak berdaya hahaha. Sedih sekali waktu itu, karena sejak dulu saya mengimpikan betul konser KRY, more than anything (kecuali of course kalau Yesung konser solo di sini).
Menjadi fans Yesung adalah sesuatu yang sangat berat bagi saya.  Yesung adalah orang yang banyak dibenci oleh penggemar Kpop, dan kebencian itu melukai saya, karena saya takut Yesung akan sedih membaca ada begitu banyak orang yang suka menghinanya.  Saya adalah satu dari sedikit Clouds yang sering berantem di forum-forum internasional, dimana banyak sekali hater Yesung bertaburan *halah*. Saya selalu memberikan fakta-fakta, mematahkan argumen-argumen troll-ish para hater yang menjelek-jelekkan Yesung dalam hal-hal kecil misalnya tampangnya yang jelek sampai hal yang berat seperti tuduhan kalau dia rasis. Untungnya bahasa Inggris saya nggak malu-maluin untuk melawan haters yang kebanyakan dari mancanegara hehehe.  Perjuangan yang benar-benar menguras emosi saya salah satunya adalah menghadapi para hater ketika Yesung pergi wamil.  Berat sekali.  SM tidak memberi alasan mengapa Yesung ‘memilih’ public service sehingga haters menyebut dia licik, pemalas, dll. Padahal dia memang dinyatakan tidak cukup sehat untuk menjadi tentara aktif.  Saya menulis komen-komen panjang bagai esai dan meng-copy-paste ke puluhan komen haters.
Satu lagi momen berjuang yang mengerikan buat saya adalah ketika album solo Yesung keluar 19 April lalu.  Saya membuat banyak akun berbagai situs musik (naver, kakao untuk genie, melon, soribada, bugs)dan streaming gila-gilaan selama berhari-hari sejak album rilis. Setiap jam, log in dan log out dengan entah berapa banyak akun dan mendengarkan Here I Am dan menonton MV-nya terus- menerus. Bagi saya itu berat karena saya tidak pernah melakukan hal itu untuk artis manapun sebelumnya. Saya nyaris melewatkan ulang tahun saya di kamar sendirian streaming sepanjang malam, sampai sahabat-sahabat saya memaksa saya untuk keluar dan have fun.  Saya sampai menangis karena harus melewatkan live perform pertama Here I Am karena teman-teman.  Well mereka sayang sama saya tapi saya hanya bisa memikirkan Yesung saat itu.  Saya stress karena album di peringkat bawah tangga lagu, view MV rendah, dan dia kalah di SEMUA vote, padahal saya mati-matian juga mengevote dan menyemangati Clouds lain. Saya tahu Yesung sangat sedih karena hasil itu.  Seolah tidak ada ELF yang menolong dia, peduli padanya.  Saya ingat saya sering menangis di bantal sebelum tidur, memikirkan hasil chart dan penjualan Here I Am.  So stressful.  Apalagi haters rutin menyebutnya flop.

Arti Yesung
Saya bukan orang yang romantis atau pintar berkata-kata, jadi bingung.  Pokoknya, dia adalah the only beloved stranger.  Orang yang saya sama sekali nggak kenal di dunia nyata tapi saya cintai setelah keluarga inti saya.  Gitu. Tapi 'cinta' di sini bukan in a romantic way. Sayang dan cinta saya ke Yesung itu lebih seperti seorang adik menyayangi kakak kandung sendiri, yang ingin melindunginya dan melihatnya bahagia.  Dan saya sering sekali takut kalau dia sampai kenapa-napa, karena saya akan sangat menderita kalau sampai ada hal buruk terjadi padanya.

Harapan untuk Yesung ke depannya
Hal yang paling saya inginkan untuk Yesung adalah dia berhasil diakui secara luas sebagai solois bermutu di Korea.  Itu seperti prioritas pertama karena saya tahu he deserves it. Yang kedua, dia terlindungi dari orang-orang jahat yang ingin menjatuhkan dia--which I know ada banyak sekali. Yang ketiga, dia semakin banyak dapat acting gigs, boleh musical, drama, film, di Korea.  Kenapa Korea, ya karena dia orang Korea.  Sepopuler-populernya dia di luar negeri, yang paling dia inginkan pastinya popularitas di negaranya sendiri.  Well memang harapan saya buat dia kebanyakan menyangkut karir…  kalau soal kehidupan pribadi, saya hanya berharap dia akan menemukan orang yang benar-benar mencintainya tanpa pamrih, dan juga dia cintai sepenuh hati, di waktu yang tepat.  Not necessarily ‘sekarang’, karena saya yakin dia akan sangat ingin membangun karirnya lebih dulu. Semoga dengan kesederhanaannya, dia bisa selalu bahagia, berhasil membanggakan keluarganya, dan pada waktunya nanti memiliki pernikahan seindah kisah dongeng seperti impiannya.
Harapan lain lagi adalah dia bisa memaintain kesehatannya meskipun harus selalu diet ketat. Saya pernah jadi sangat kurus seperti Yesung yang sekarang dan itu totally took a toll on me. Anemia, kurang gizi, pucat & kelihatan ringkih, yang akhirnya bikin saya malah sakit berbulan-bulan. Takutnya sih Yesung juga bakal begitu, in a long run. Metode diet dia juga nggak sehat (simply nggak makan) padahal aktifitas dia banyak. Walaupun hasil dietnya bikin wajah dia luar biasa oke, di tubuh itu menghancurkan. Semoga aja dia sudah ada precaution untuk kesehatan, karena memang dia nggak boleh jadi gemuk lagi kayak dulu. Dengan tubuh kurus kering kayak sekarang aja wajahnya kelihatan chubby, dia bisa kehilangan kesempatan untuk jadi aktor kalau dia gemukan dikit aja. Sedih ya. Masalah saya pun sama kayak dia, wajah saya bulat jadi waktu kurus banget pun saya tetep kelihatan chubby...
Yang paling penting adalah dia harus jadi orang yang percaya diri. Dia selalu luar biasa minderan (nggak heran sih, he's in such a messed up society). Aura dia jadi lemah dan impressionless. Susah bagi orang untuk mengingat dia sebagai good singer, dia jadi simply forgettable. Yah memang sejak awal nggak punya aura bintang sih dia. Sayang banget kan jadinya, karena dia punya talenta luar biasa dan fisik yang oke. Entah gimana caranya, saya ingin Yesung jadi bintang yang bersinar because he simply deserves it!

0 komentar:

Posting Komentar